Dia Cinta Pertama
Dia adalah dia, laki-laki berkulit coklat, berbadan kurus nan tinggi, gigi tak rata, pipi yang dihiasi lesung, dan wajah dengan ukiran tanda lahir. Dia temanku SD, seingatku aku mulai dekat dengannya karena suatu malam ketika aku meminjam buku ke rumahnya bersama orang tuaku. Setelah malam itu aku dan dia yang masih kelas empat SD mulai dekat, dengan aku yang sering membelanya ketika dia dijahili teman-teman kita.
Kita? Ah Kita? Dia dan aku memang tidak di takdirkan menjadi "kita". Dia sangat manis setelah kita dekat, mungkin aku menyebutnya perhatian ketika itu. Aku yang waktu itu sudah berjilbab akan mengisi acara perpisahan dengan membawakan sebuah tari tradisional, dia tau bahwa aku tidak bisa atau enggan melepas jilbabku, dia terus bertanya apakah aku boleh memakai hijab? Rasanya begitu saja sudah mengusik si kecil aku. Kemudian saat hari pertama masuk sekolah setelah liburan kenaikan kelas dia menungguiku, menyambutku ketika aku datang, dan membantuku mencari tempat duduk. Hingga kita sering pulang bersama, dengan dia yang duduk di boncengan sepedah udik ku. Kita juga mengikuti bimbel di satu tempat hingga seharian mungkin kita sangat-sangat sering bertemu. Saat-saat itu terus berlalu, aku si kecil pendiam telah merasakan perhatian dan rasa nyaman diluar rumah karenanya. Karena kedekatan kita, humor aku dan dia ada sesuatu mulai menguar. Bisikan-bisikan itu sungguh membuatku tak nyaman. Hingga aku mulai menjauhinya, dia sering mencoba dekat, namun setelah itu dia mulai benar-benar menjauh. Aku merasa sangat kehilangan, hubungan kita seperti ingin dekat namun terhalang sesuatu. Aku mencoba memperbaiki hubungan itu. Aku pernah SMS dia bahwa aku sakit sampai di bawa ke rumah sakit. Entahlah aku ingin mengingat dengan jelas apa yang dia balas waktu itu namun sepertinya aku benar-benar lupa. Namun aku ingat di hari Seninnya dia terlambat, aku yang waktu itu menjadi paskibraka sangat jelas melihat dia khawatir dan marah kepadaku. Selepas upacara aku coba berbicara dengannya dengan berkata, " Maaf kemarin itu hanya bercanda," dan sepertinya dia sangat marah padaku hahaha. Setiap kejadian itu sangat indah, sangat indah, dan begitu indah untukku. Namun, saat- saat itu pun sangat mengurangi naluriku sebagai seorang gadis kecil yang harusnya sibuk bermain dan memikirkan hal-hal yang menyenangkan tentang dunia. Sebenarnya aku sangat ingin melewati masa kanak-kanak yang sangat indah tanpa adanya perkara cinta. Tapi jujur andai aku tak mengalami hal itu pasti sekarang aku masih bodoh perkara cinta, mungkin sekarang aku bukan menjadi seorang pemikir dan penasihat teman-temanku perkara cinta malah aku yang dinasihati perkara cinta, menjadi buciners yang sangat bucin, gonta-ganti pacar mungkin atau galau sana-sini. Namun juga bisaa tidak dengan keduanya, mungkin aku akan sangat fokus dengan sekolah, menjadi siswi yang sangat berprestasi, dan aku akan tetap menjadi gadis kecil yang sangat polos. Tapi aku sangat yakin ini sudah sangat tepat. Aku sangat bersyukur karena bisa melewati masa-masa menjadi seorang pecinta di usia sebelia itu, aku sangat bersyukur karena sampai saat ini aku mempunyai banyak sekali pengalaman dengan segala hikmahnya tentang cinta dan kehidupan. Aku tau Allah memang selalu tepat dalam menggariskan takdirku. Thanks God, i love you.
Oh iya, aku mau menceritakan tentang dia dan aku dalam sebuah karya suatu saat nanti. Jadi tadi hanya sampai situ saja sebagai spoiler, aku rasa jika aku sudah handal dalam menyusun, memainkan kata, dan mendeskripsikan moment-moment berharga bersamanya itu akan menjadi titik dimana aku akan benar-benar bergairah untuk menciptakan karya dan merealisasikannya. Mungkin suatu saat itu akan datang kapan saja.
Oh iya, aku mau menceritakan tentang dia dan aku dalam sebuah karya suatu saat nanti. Jadi tadi hanya sampai situ saja sebagai spoiler, aku rasa jika aku sudah handal dalam menyusun, memainkan kata, dan mendeskripsikan moment-moment berharga bersamanya itu akan menjadi titik dimana aku akan benar-benar bergairah untuk menciptakan karya dan merealisasikannya. Mungkin suatu saat itu akan datang kapan saja.
Komentar
Posting Komentar